Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Andre Octavian: Penggiat Fansub dari Kebayoran Lama

Andre (kanan)

Anda tahu fansub? Istilah ini harusnya sudah sangat akrab di kalangan penggemar anime di Indonesia. Bagi Anda yang belum tahu, fansub adalah subtitle (terjemahan film) yang dibuat oleh penggemar (fans), jadi bukan subtitle keluaran resmi dari pemegang hak siar.

Apakah membuat fansub ada untungnya secara finansial, atau kegiatan tersebut hanya untuk mengisi waktu luang? Sebenarnya, seperti apa sih dunia fansub ini? Nah, pertanyaan itulah yang akan saya angkat dalam artikel ini bersama narasumber, Andre Octavian, mahasiswa jurusan Teknik Informatika Universitas Pamulang, yang pernah terjun ke dalam dunia fansub.

Dengan menggunakan Aegisub sebagai tools-nya, pria yang berdomisili di Kelurahan Grogol Selatan, Kecamatan Kebayoran Lama, DKI Jakarta, ini telah terlibat dalam banyak proyek fansub anime, yaitu: Aquarion EVOL, Little Busters, Ore no Imouto ga Konnani Kawaii Wake Ga Nai! 2, Baka to test to Shoukanjuu, Isshuukan Friends, Chuunibyou demo Koi ga Shitai! Ren, Hentai Ouji to Warawanai Neko, Amagami SS, Angel Beats!, Air In Summer, Ashura, The Garden of Words, The World God Only Knows: Megami Hen, Winter Garden, Selector Infected WIXOSS, Strike The Blood, dan Winter Garden.

Dengan banyaknya pengalaman yang dimiliki Andre dalam membuat fansub, pria kelahiran Jakarta, 14 Oktober 1995, pemilik golongan darah O ini akan membagikan pengalamannya dalam dunia fansub serta tentang alasan jalanan di Ciledug arah Kebayoran Lama dan sebaliknya itu kacau banget.

Yuk simak wawancara lengkap saya bersama dengan Andre tentang kondisi hingga suka duka menjadi penggiat fansub di Indonesia di bawah ini.

Alasan paling greget apa sih yang membuat Anda memutuskan untuk jadi pembuat fansub?

Alasan utama, karena ingin mengisi waktu luang saya, dan alasan paling greget menurut saya dulu itu, ingin karya fansub saya di kenal banyak orang alias pengen terkenal.

Berdasarkan pengetahuan Anda, coba dong ceritakan tentang kondisi dunia fansub di Indonesia saat ini?

Hmm... untuk fansub di Indonesia, bisa dibilang saat ini sudah banyak fansub lama yang mulai tutup dengan sendirinya, bahkan resmi menutup fansub-nya dikarenakan beberapa faktor, di antaranya:  staf lainnya sudah mulai sibuk dengan urusan dunia nyatanya, leader fansub menghilang tanpa jejak, leader atau staf sudah tidak sanggup mengurus fansub, dan trauma akan kritik dan saran dari kritikus (biasanya karena penggunaan kalimat sang kritikus yang sangat pedas).

Biasanya Anda kalau nge-fansub itu bikin dari nol atau tinggal translate dari fansub orang lain? Berapa lama waktu yang biasanya dibutuhkan untuk membuat subtitle satu episode anime?

Tergantung ya, untuk membuat suatu fansub, terkadang ada yang dibuat dari dasar (nol), ada juga yang ambil skrip timing dan translasi dari fansub berbahasa Inggris. Lama pengerjaan juga tergantung dari kemampuan masing-masing staf. Biasanya sih butuh waktu antara 50 menit sampai 3 jam.

Drama paling konyol apa sih yang pernah (atau saat ini masih sering) terjadi di dunia fansub Indonesia?

Drama? Hmm... mungkin bisa disebut sebagai "perdebatan atau perbedaan pendapat" saat ngesub. Biasanya, hal yang paling sering diperdebatkan adalah soal penggunaan kalimat EYD, istilah khusus dalam penggunaan subtitle, dan yang paling fatal, tidak terima kritik dan saran.

Apakah jadi pelaku fansub itu bisa menguntungkan secara materi dan dijadikan profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?

Untuk pertanyaan ini, jawaban saya adalah tergantung. Biasanya, ada leader fansub yang mengiming-imingi "gaji" kepada stafnya. Tapi mayoritas, mereka bekerja secara sukarela, dan leader fansub biasanya membuka donasi yang gunanya untuk biaya pewatan server, website sampai domain mereka.

Apa saran Anda bagi para pemula di dunia fansub agar bisa membuat fansub yang bagus?

Saran saya adalah pelajari tata bahasa Indonesia, istilah-istilah dalam bahasa Jepang, dan juga tata bahasa Inggris lebih lanjut. Bergabunglah dengan fansub lain yang sudah ada. Nggak perlu bikin fansub sendiri, karena belum tentu, fansub Anda akan dikenal banyak orang.

Kenapa ya, jalanan di Ciledug-Kebayoran Lama tuh chaos banget?

Waduh, kalau ini sih memang faktor dari jalanannya yang juga horor, di antaranya banyaknya angkot dan metromini yang ngetem sembarangan. Dan kalau sekarang, makin macet karena sedang ada pembangunan jembatan layang khusus Busway yang pada akhirnya membuat kondisi jalanan makin serem.

4 komentar untuk "Andre Octavian: Penggiat Fansub dari Kebayoran Lama"

  1. "Kenapa ya, jalanan di Ciledug-Kebayoran Lama tuh chaos banget?" ini pertanyaannya chaos banget wkwkwk

    BalasHapus
  2. Lagi ada Proyek Jalan raya Hoi !!
    Makanya chaos banget

    BalasHapus
  3. Apakah jadi pelaku fansub itu bisa menguntungkan secara materi dan dijadikan profesi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?

    Untuk pertanyaan ini, jawaban saya adalah tergantung.

    #jleg #matek

    BalasHapus