Seiyu Ninja Hatori dan Doraemon 3D, Ika Zidane Tutup Usia

Kabar duka datang dari dunia dubbing Indonesia. Ika Swastika, atau yang lebih dikenal dengan nama Ika Zidane, dikabarkan telah berpulang pada Senin, 20 Oktober 2025. Kabar meninggalnya seiyu senior ini dikonfirmasi oleh rekannya sesama pengisi suara, Yulinda Syarifa. Mendiang telah dimakamkan pada sore harinya di kawasan Sawangan, Depok.
Nama Ika Zidane begitu dikenal di kalangan penggemar anime dan film kartun karena perannya sebagai pengisi suara Ninja Hattori, serta Doraemon dalam film animasi 3D Stand By Me Doraemon. Suaranya yang khas dan penuh karakter membuat banyak penonton merasa dekat dengan tokoh-tokoh yang ia hidupkan.
Mengutip laporan dari KAORI Nusantara, Ika Zidane memulai debutnya sebagai seiyu pada tahun 1996 setelah sebelumnya menimba ilmu di Sanggar Prathivi. Awalnya ia berkarier sebagai penerjemah, sebelum akhirnya menekuni dunia sulih suara atas dorongan sang kakak, Anita Riyadi—yang dikenal sebagai pengisi suara Doraemon pertama di Indonesia. Menariknya, bertahun-tahun kemudian, Ika justru sempat meneruskan jejak sang kakak ketika dipercaya mendubbing Doraemon untuk versi film Stand By Me Doraemon yang tayang di RCTI dan Netflix.
Sepanjang kariernya, mendiang juga dikenal lewat berbagai perannya di beragam serial animasi populer seperti Digimon Adventure (sebagai Sora, Hikari, Togemon, dan Renamon), Sailor Moon (sebagai Setsuna Meio atau Sailor Pluto), serta Code Lyoko (sebagai Jeremy). Selain itu, ia juga aktif menjadi pengarah dialog untuk sejumlah proyek dubbing, termasuk serial drama Jepang Hanakimi.
Hingga akhir hayatnya, Ika Zidane tetap dikenang sebagai salah satu sosok penting dalam dunia dubbing Indonesia, yang turut membentuk kenangan masa kecil banyak penonton melalui suara-suara karakternya yang tak terlupakan. Kini, putranya, Zidane, meneruskan jejak sang ibu sebagai seiyu muda.
Sumber
Nama Ika Zidane begitu dikenal di kalangan penggemar anime dan film kartun karena perannya sebagai pengisi suara Ninja Hattori, serta Doraemon dalam film animasi 3D Stand By Me Doraemon. Suaranya yang khas dan penuh karakter membuat banyak penonton merasa dekat dengan tokoh-tokoh yang ia hidupkan.
Mengutip laporan dari KAORI Nusantara, Ika Zidane memulai debutnya sebagai seiyu pada tahun 1996 setelah sebelumnya menimba ilmu di Sanggar Prathivi. Awalnya ia berkarier sebagai penerjemah, sebelum akhirnya menekuni dunia sulih suara atas dorongan sang kakak, Anita Riyadi—yang dikenal sebagai pengisi suara Doraemon pertama di Indonesia. Menariknya, bertahun-tahun kemudian, Ika justru sempat meneruskan jejak sang kakak ketika dipercaya mendubbing Doraemon untuk versi film Stand By Me Doraemon yang tayang di RCTI dan Netflix.
Sepanjang kariernya, mendiang juga dikenal lewat berbagai perannya di beragam serial animasi populer seperti Digimon Adventure (sebagai Sora, Hikari, Togemon, dan Renamon), Sailor Moon (sebagai Setsuna Meio atau Sailor Pluto), serta Code Lyoko (sebagai Jeremy). Selain itu, ia juga aktif menjadi pengarah dialog untuk sejumlah proyek dubbing, termasuk serial drama Jepang Hanakimi.
Hingga akhir hayatnya, Ika Zidane tetap dikenang sebagai salah satu sosok penting dalam dunia dubbing Indonesia, yang turut membentuk kenangan masa kecil banyak penonton melalui suara-suara karakternya yang tak terlupakan. Kini, putranya, Zidane, meneruskan jejak sang ibu sebagai seiyu muda.
Sumber
Posting Komentar untuk "Seiyu Ninja Hatori dan Doraemon 3D, Ika Zidane Tutup Usia"
Siaran pers, kerja sama, pemasangan iklan dll, dikirim ke email: redaksi[at]radarempoa.com