Fakta Peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW yang Perlu Diketahui Umat Islam

Masjid Al-Haram

Apakah Isra Mikraj itu? Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Haram di Mekah ke Masjil Al-Aqsha di Palestina. Mikraj adalah perjalanan beliau dari Masjid Al-Aqsha ke Sidratul Muntaha (langit ketujuh) untuk bertemu langsung dengan Allah SWT dalam rangka menerima wahyu shalat lima waktu (subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya).

Buraq adalah kendaraan yang digunakan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mikraj. Warnanya putih, postur tubuhnya lebih tinggi dari keledai tetapi lebih rendah dari kuda perang. Kakinya dapat melangkah sejauh mata memandang (langsung sampai ke tempat yang dia liat).

Dalam peristiwa Isra Mikraj, di langit pertama Nabi Muhammad SAW berjumpa dengan Nabi Adam, pada langit kedua berjumpa dengan Nabi Yahya dan Isa, di langit ketiga berjumpa Nabi Yusuf, pada langit keempat ia bertemu dengan Nabi Idris, di langit ke lima berjumpa Nabi Harun, pada langit keenam bertemu Nabi Musa, di langit ketujuh berjumpa dengan Nabi Ibrahim.

Nabi-nabi yang ditemui oleh Rasulullah tersebut adalah ruhnya, sebab jasadnya telah dikubur di bumi. Kecuali Nabi Isa, ia diangkat Allah SWT bersama jasadnya karena beliau belum mati, dan akan diturunkan kembali ke bumi untuk membunuh Dajjal.

Mengenai waktu Isra Mikraj ini berlangsung, banyak ulama yang berbeda pendapat mengenai kapan persisnya peristiwa ini terjadi. Ada yang berpendapat pada bulan Rajab, ada yang meyakini di luar bulan tersebut. Hanya saja, ulama berpendapat bahwa Isra Mikraj terjadi sebelum peristiwa hijrahnya Nabi dari Mekah ke Madinah.

Sahabat Nabi yang pertama membenarkan peristiwa Isra Mikraj adalah Abu Bakar (nama asli: Abdullah bin Abi Quhaifah). Sejak saat itulah ia mendapat julukan Ash-Shiddiq yang artinya Sang Pembenar. Sahabat Nabi adalah julukan bagi mereka yang mengenal dan melihat Nabi Muhammad secara langsung, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan beriman kepada Allah SWT.