Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

7 Alasan Berhenti Nonton Film Porno

porno

Cara berhenti nonton bokep.

Ayo mengaku saja deh mau kamu yang pria atau yang wanita (well, terlebih pria), pastinya pernah atau bahkan "doyan" banget nonton film dewasa, film porno, bokep, blue film atau apalah istilahnya.

Terlebih di era moderen saat ini, sangat gampang bagi untuk mengaksesnya secara online. Memang sih, kegiatan ini dianggap sah-sah saja untuk dilakukan dan merupakan salah satu hak asasi sebagai manusia.

Akan tetapi, kalau saya boleh berbicara sebagai teman. Please deh, mulai kurang-kurangi atau berhenti total nonton film yang menampilkan aktivitas hubungan intim atau seksual ini.

Alasannya, kebiasaan nonton film dewasa secara perlahan namun pasti, akan memberikan setidaknya tujuh dampak negatif untuk kamu.

Kecanduan Film Porno


Faktanya, kebiasaan nonton film jenis ini akan memberikan rasa candu tingkat tinggi. Bahkan, tingkatan itu dibilang setara seperti mereka yang kecanduan narkoba atau narkotika dan obat terlarang.

Nah, apakah kamu tahu seperti apa orang yang sudah kecanduan narkoba? Mereka setiap hari hanya memikirkan untuk "make" lagi dan terus begitu.

Well, akhirnya ya sama dengan orang yang kecanduan film dewasa. Di otaknya hanya memikirkan untuk nonton lagi, kemudian kalau birahi sudah tidak tertahankan, maka masturbasi. Begitu terus lingkaran setannya.

Intinya, jaringan dalam otak sudah mulai atau bahkan memang sudah sedikit kusut.

Memiliki Pengharapan yang Bersifat Semu


Rata-rata orang yang rajin nonton film dewasa, maka dirinya akan memiliki pengharapan bahwa nantinya ketika sudah mendapat pasangan, mereka akan bisa melakukan atau mempraktekkan seluruh gaya hubungan intim seperti di dalam film yang sering ditontonnya itu.

Padahal, bayangan tersebut (mungkin) sangatlah mustahil untuk direalisasikan. Karena seluruh adegan di film porno sudah melalui berbagai proses penyuntingan (editing) sehingga terlihat gokil dan tanpa henti. Layaknya film normal, bokep juga ada skenarionya.

Kalaupun aktor dan aktrisnya memang bisa atau jago, ya itu karena mereka profesional, sudah terlatih dan sering melakukannya. Kecuali dulu kamu pernah jadi aktor di industri film beginian, jangan berkhayal terlalu tinggi deh. Nyatanya, baru masuk, sudah crot moncrot.

Apresiasi Rendah Terhadap Lawan Jenis


Agak mirip dengan poin nomor dua, ketika menyaksikan film dewasa, tidak dipungkiri bahwa kamu akan melihat sosok aktris wanitanya yang cantik bagai boneka Barbie dan tampilan body yang super menggiurkan. Aduhai banget lah pokoknya.

Tak pelak, ketika melihatnya, kamu akan langsung berkhayal juga bahwa suatu saat nanti, mendapatkan jodoh yang seseksi itu, mungkin seperti Riley Steele atau Rosalyn Sphinx.

Oke, memang tidak seperti fantasi poin sebelumnya, keinginan atau mimpi ini bisa saja terwujud. Tapi dalam prosesnya, secara perlahan namun pasti, akan tumbuh di dalam diri sebuah rasa tidak suka atau bahkan merendahkan gadis-gadis lain yang mungkin kurang mempesona dari yang kamu fantasikan.

Hal itu juga bisa terjadi apabila kamu berfantasi terhadap aktris wanita film normal. Jadi pesan saya, silahkan berfanatsi atau memiliki keinginan tersebut. Tapi tidak usah berlebihan atau terlalu bermimpi. Ngaca juga dengan tampang dan isi dompet kamu! Ada yang mau nggak?

Minder Terhadap Diri Sendiri


Fantasi ketiga yang terjadi ketika kamu menyaksikan film dewasa adalah berkeinginan agar bentuk tubuh terlihat ideal seperti para pemerannya.

Sebenarnya bagus sih punya motivasi seperti itu, lagipula juga bisa membuat badan jadi sehat donk? Bencananya, kalau kamu (pria) justru ingin memiliki ukuran Mr. P yang sebesar aktornya juga. Wah, susah!

Nah, kalau begitu sudah gawat. Bisa jadi kamu malah kurang mensyukuri dengan apa yang Tuhan berikan kalau nyatanya anu kamu kecil. Bisa minder atau malu terhadap diri sendiri. Lebih-lebih kalau kamu mengalami yang namanya ejakulasi dini. Makin parah deh mindernya.

Padahal nih di industrinya sendiri, ada juga kok aktor yang ukuran P-nya, standar, biasa saja atau bahkan terbilang kecil.

Kehidupan Percintaan jadi Kacau


Untuk yang masih single maupun sudah berpasangan, faktanya candu film dewasa ini akan berakibat fatal dalam kehidupan asmara.

Kenapa?

Bagi yang single, kamu hanya akan melampiaskan seluruh syahwat melalui filmnya. Kocok teros! Alhasil, kamu bakal enggan untuk mencari pasangan yang real. Kalaupun ada keinginan, mungkin kurang kuat. Jomblo terus mau?

Sedangkan jika sudah berpasangan, kamu akan lebih suka menghabiskan waktu pacaran dengan smartphone, PC atau laptop daripada pasangan nyatanya karena mau nonton film dewasa terbaru terus. Walhasil, tak jarang hubungan pun menjadi putus dan kacau balau.

Menguras Kantong


"Loh, bagaimana caranya bisa menghabiskan uang kita?"

Bisa banget. Oke, memang sekarang banyak banget video online yang disaksikan langsung secara gratis. Tapi, terdapat beberapa yang harus bayar untuk bisa menyaksikan. Biasanya, video berbayar itu yang difavoritkan oleh rata-rata pengunjung atau yang menyediakan sistem akun di website.

Nah yang video berbayar ini, harganya sangatlah lumayan untuk satu video saja. Tapi, bagi yang sudah kecanduan banget atau horny-nya sudah sapai di ubun-ubun karena melihat thumbnail atau cuplikan yang hot banget, langsung memutuskan untuk membeli akses sih kemungkinannya sangat besar. Kalau punya uang dan kartu kredit sih enak. Kalau tidak? Ya kentang aja udah!

Oke, katakanlah kamu orang sangat mampu. Tapi coba pikirkan lagi deh guys? Apa tidak sayang tuh menghambur-hamburkan uang hanya untuk memuaskan nafsu seksual yang sesaat? Yang kalau sudah crot, biasanya tinggal rasa menyesal aja yang ada.

Depresi


Alasan paling utama sekaligus dampak mengerikan yang bisa kamu rasakan nantinya kalau terus-terusan menyaksikan film dewasa. Seperti yang dilansir dari Curejoy, para peneliti telah melakukan riset secara mendalam dan menyimpulkan bahwa orang yang sering nonton bokep, lama-kelamaan akan menampilkan gejala depresi tingkat tinggi.

Apabila hal ini sudah terjadi, tidak dipungkiri akan sangat susah untuk diobati. Kalau kamu yang repot sendiri sih mending. Tapi jika akhirnya keluarga juga terlibat, bagaimana?

Tidak ada orangtua yang bangga meskipun anaknya sukses di industri porno, apalagi kalau hanya sekadar jadi korban.

Pikirin tuh!

***

Nah, itulah tadi tujuh alasan utama sebaiknya kamu sudah mulai menghentikan kebiasaan nonton film pornonya. Apalagi, nonton film seperti ini juga dilarang oleh agama karena lebih banyak buruknya daripada kebaikan yang (mungkin) akan didapatkan.

Semoga bermanfaat ya!

Posting Komentar untuk "7 Alasan Berhenti Nonton Film Porno"